banner1

banner1

Smart Parenting Cara Atasi Sikap Materialisme Pada Diri Anak


Smart parenting – Mungkinkah anda adalah orang tua yang memiliki anak suka ‘jajan’? Ada produk bagus sedikit, langsung pengen untuk membeli. Ada barang lucu sedikit, pengen untuk mengambil dan comot. Padahal Anda bukanlah tipe ‘ibu’  yang suka jajan pula. Akan tetapi mengapa anak Anda memiliki kebiasaan yang tergolong ‘materialistik’ ?

Sikap suka membeli  dalam intensitas yang sering dan terlalu banyak memang tidak baik. Akan memunculkan sifat boros, menghambur-hamburkan uang yang ada, tidak membiasakan hidup hemat, dan lain sebagainya. Selain menghabiskan uang, manfaat yang ada pada barang yang tidak di butuhkan tersebut juga cenderung kecil dan sedikit. Bahkan ada juga yang sekedar membeli  hanya karena ‘keinginan sesaat’.

Anak anda tentu belum bisa mengontrol dirinya untuk berhenti belanja barang – barang yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. Oleh sebab itu, anda sebagai orang tua sekaligus ibu, yang harus mengontrol dan mengendalikan keinginan tersebut. Lantas seperti apa sajakah yang bisa di lakukan untuk mengatasi kebiasaan materialistik anak ? Simak ulasan tentang smart parenting, cara atasi sikap materialisme anak.

*Biasakan Untuk Tegas Katakan ‘TIDAK’ pada anak*

Susah memang  untuk menolak keinginan anak. Terutama anak tersebut adalah anak pertama anda. Rasanya apa yang diinginkan bisa dipenuhi semua. Namun perlu anda perhatikan, jika anda membiasakan anak mendapatkan apa yang diinginkan maka ia tidak bisa belajar mengendalikan diri. Lantas, anak akan marah. Jangan khawatir untuk itu, anak tidak akan marah dengan anda dalam waktu yang lama. Biarkan ia marah dan mengerti kesalahannya sendiri.

Tugas anda adalah memperhatikannya, jika ia bertindak yang membahayakan dirinya. Setelah marah sang anak reda, maka tugas anda adalah memberiakn pengertian dan kasih syang. Dengan begitu sang anak akan tau, bahwa apa yang dilakukannya dengan marah tidak akan berhasil apa-apa. Kecendrungan diantara kita saat sanga anak marah, justru merespon kemarahan tersebut, akibatnya sang anak seolah di perhatikan, saat ia sedang marah dan membuatnya mengulang perlakuan yang sama saat keinginannya tidak dituruti.

*Tidak semua barang diinginkan harus dimiliki*

Setidaknya anda harus mengatakan apa yang baik untuk anak anda, dan apa yang tidak baik untuk  dirinya. Jika semua barang yang diinginkan bisa dimiliki, anak tidak akan belajar untuk menghargai. Bahkan menganggap semuanya bisa dibeli. Belajar mengendalikan diri untuk tidak membeli apapun yang diinginkan membantu anak mengontrol nafsunya. Selain itu sebagai pelajaran, bahwa tidak semua yang diinginkan bisa didapatkan dengan mudah.

*Kendalikan apa yang ditonton anak di rumah*

Apa yang paling mengendalikan diri anak anda di rumah ? Benar, televisi menjadi alat yang paling mudah mempengaruhi pribadi anak. Kadang anda menemukan anak sudah belajar hal baru dari dalam observasi pada tv.  Padahal tidak semua tayangan yang ada di dalam tv itu mendidik. Beberapa perlu pengawasan dari orang tua. Oleh sebab itu, jaga anak anda dan biasakan untuk tidak melihat televiisi terlalu sering.

*Habiskan waktu bersama keluarga*

Paling ampuh untuk melindungi anak adalah keluarga anda sendiri. Jika anda sebagai ibu membawakan suasana rumah menjadi hangat, anak dan suami semakin betah. Bahkan saat kumpul bersama, kehadiran anda dan suami lebih berarti dari pada seluruh permainan dan acara tv yang ada. Lakukan kegiatan bersama – sama, seperti memasak bersama, makan bersama, dan lain sebagainya.

*Menjaga harga diri anak*

Perlu anda tanamkan pada anak, bahwa harga diri bukan pada apa yang dikenakan. Melainkan harga diri adalah siapa diri anda sebenarnya. Semua peralatan, seperti baju, alat elektronik, dan lain sebagainya mungkin justru membuat anak minder. Agar terlihat sama dengan yang lain, maka anak berusaha ingin memiliki semuanya. Sebagai ibu, berikan pemahaman bahwa harga diri bukan soal apapun yang dipakai anak. Tetapi tentang hati dan pikiran yang ada dalam anak.

*Jangan jadikan ‘uang/benda’ sebagai reward*

Jika anak mendapatkan ‘upah’ setelah mengerjakan suatu hal disebut reward. Saat anak anda berhasil mengerjakan sesuatu, jangan berikan ia reward berupa upah. Misal barang atau uang. Justru berikanlah tepuk tangan, pelukan, pujian, senyuman, dan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang. Dengan cara seperti inilah anak akan lebih mudah memahami dan peduli pada orang lain.

Smart parenting cara mengatasi sikap materalisme anak di atas semoga dapat menjadi corong inspirasi, bagaimana caranya bersikap dengan baik terhadap perlakuan anak. Kita mungkin bukanlah orang tua yang sempurna bagi mereka, namun kita bisa menjadi yang terbaik untuk mereka. Tetap semangat dan sukses selalu, ibu/bapak di manapun anda berada.
By: Izzatur Rosyida

Sumber: Psikoma

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Smart Parenting Cara Atasi Sikap Materialisme Pada Diri Anak"

Posting Komentar