Sering banget orang terdekat suami saya bilang kalau saya ini cocok pisan sama suami saya. Lah kenapa emang tanya saya. Mereka jawab, Iya soalnya Citra itu tipenya cerewet, Hilman pendiem ga banyak ngomong. Baiklah pada awalnya saya GR, tapi ketika realitanya emang gitu sih. Hehe, saya yang agak sedikit banyak bicara dibanding suami. Cuman saya juga khawatir kalau nanti suami malah ga nyaman dengan gaya cerewet saya ini.
Misalnya nih, seperti tadi pagi saat saya ingin sekali masak di pagi hari. Ayahnya kebetulan sedang libur.
“Aa, lagi apa?", tanya saya.
"Nulis alamat sama packing heula", jawab dia.
"ohh iya atuh, Kalau santai mau mandiin Ula ga? Kayanya Ula pengen dimandiin ayahnya", ucap saya.
"oh, nyaa, bereskeun heula ieu", jawab dia.
Nah, disitu saya coba gunakan kalimat produktif menggunakan kalimat tunggal. Perkalimat atau perperintah yah. Ga langsung nyerocos a b c d. Tapi saya biarkan dia jawab dulu sedang apa. Lalu lihat kondisi dia dulu, setelah itu saya bisa meminta bantuannya.
Dan gaya komunikasi seperti ini efektif daripada kita yang terus-terusan bicara alias cerewet. Yang ada bukannya menurut ucapan kita, tapi malah jadi tidak mau mendengarkan. Hehe .
#level1
#day6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
0 Response to "Komunikasi Produktif dengan Pasangan #Day6 : say no kalimat majemuk"
Posting Komentar