banner1

banner1

Materi Pokok 1 - Apa dan Bagaimana Home Education



#Materi Pokok 1

🏑  "Apa dan Bagaimana Home Education" 🏑

Narasumber :
πŸ’¬ Ust.Harry Santosa
πŸ’¬Ibu Septi Peni Wulandani
----------------------------


Bagian 1
πŸ’– Home Education
(Pendidikan berbasis Rumah)


Peradaban sesungguhnya berawal dari sebuah rumah, dari sebuah keluarga. Home Education itu sifat wajib bagi kita yang berperan sebagai penjaga amanah. Karena sesungguhnya HE itu adalah kemampuan alami dan kewajiban syar’i yang harus dilaksanakan oleh setiap orang tua yang dipercaya menjaga amanah-Nya.


Jadi tidak ada yang “LUAR BIASA” yang akan kita kerjakan di HE. Kita hanya akan melakukan yang “SEMESTINYA” orangtua lakukan. Maka syarat pertama adalah “dilarang minder” ketika pilihan kita berbeda dengan yang lain. Karena kita sedang menjalankan “misi hidup” dari Sang Maha Guru.


➡Home Education dimulai dari proses seleksi calon ayah/ibu yang tepat untuk anak-anak kita, karena hak anak yang pertama adalah mendapatkan ayah dan ibu yang baik.
➡ Setelah itu kemudian dilanjutkan mulai dari proses terjadinya anak-anak di dalam rahim ibu, sampai dia lahir.
➡Tahap berikutnya dari usia 0-7 tahun
➡ Tahap usia 8-14 tahun,
➡ Pada usia 14 tahun keatas kita sudah mempunyai anak yang aqil baligh secara bersamaan.


Home Education sebagai orang tua dan untuk anak nyaris selesai di usia 14 th ke atas. Orang tua berubah fungsi menjadi coach anak dan mengantar anak menjadi dewasa, delivery method HE pun sudah jauh berbeda.


Kita dipercaya sebagai penjaga amanah-Nya, SEMESTINYA, kita menjaganya dengan ilmu, sehingga orang tua yang belajar khusus untuk mendidik anaknya seharusnya merupakan hal yang BIASA, namun sekarang menjadi hal yang LUAR BIASA karena tidak banyak orang tua yang mau melakukannya.


πŸ’•Hal-hal yang SEMESTINYA orang tua lakukan :
Mendidik
Mendengarkan
Menyanyangi
Melayani (pada usia 0-7 thn)
Memberi rasa aman & nyaman
Menjaga dari hal-hal yang merusak jiwa dan fisiknya
Memberi contoh dan keteladanan
Bermain
Berkomunikasi dengan baik sesuai dengan  usia anak


Bagian 2
πŸ’– “OUTSIDE IN“ vs “INSIDE OUT”


Tugas mendidik bukan menjejali  atau \“OUTSIDE IN“, tetapi “INSIDE OUT”,  yaitu menemani anak-anak menggali dan menemukan fitrah-fitrah baiknya sehingga mereka menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) tepat ketika mencapai usia aqil baligh. Satu-satunya lembaga yang tahu betul anak-anak kita, mampu telaten dan penuh cinta hanyalah rumah, dimana amanah mendidik adalah peran utama ayah bundanya.


Anak lahir ke muka bumi membawa fitrahnya, sehingga perlu pendidikan yang mengeluarkan fitrah anak tersebut.


⭐Fitrah Kesucian.
Inilah yang menjelaskan mengapa tiap manusia mengenal dan mengakui adanya Tuhan, memerlukan Tuhan, sehingga manusia memiliki sifat mencintai kebenaran, keadilan, kesucian, dan malu terhadap dosa.
⭐Fitrah Belajar.
Tidak satupun manusia yang tidak menyukai belajar, kecuali salah ajar. Khalifah di muka bumi tentunya seorang pembelajar tangguh sejati.
⭐ Fitrah Bakat.
Ini terkait misi penciptaan spesifik atau peran spesifik khilafah atau peradaban, sehingga setiap anak yang lahir ke muka bumi ini pasti memiliki bakat yang berbeda-beda.
⭐ Fitrah Perkembangan.
Setiap manusia memiliki tahapan perkembangan hidup yang spesifik dan memerlukan pendidikan yang sesuai dengan tahapannya, karena perkembangan fisik dan psikologis anak bertahap mengikuti pertambahan usianya. Misalnya, Allah tidak memerintahkan untuk mengajarkan shalat sejak dini, tetapi ajarkan shalat jika mencapai usia 7 tahun. Pembiasaan boleh dilakukan tapi tetap harus didorong oleh dorongan penghayatan aqidah berupa cinta kepada Allah dari dalam diri anak.


🌎 Pendidikan Berbasis Shiroh

Kita perlu mengkaji lebih dalam pendidikan yang dialami oleh Rasulullah dari lahir sampai dewasa, sebagai contoh pendidikan untuk anak-anak nanti. PENDIDIKAN dan PERSEKOLAHAN adalah 2 hal yang berbeda. Bukan sekolah atau tidak sekolah yang ditekankan, tetapi bagaimana pendidikan yang sesuai dengan fitrah anak sehingga potensi alamiah anak dapat dikembangkan, karena setiap anak memiliki potensi yang merupakan panggilan hidupnya.


🌎 Pendidikan Berbasis Potensi & Akhlak

Yang dimaksud disini adalah yang terkait dengan performance (kinerja). Dimulai dengan mengenal sifat bawaan atau istilah Abah Rama dengan Personality Productive yang kemudian menjadi aktivitas dan performance, lalu  menjadi karir dan peran peradaban yang merupakan panggilan, akhirnya menentukan destiny. Jadi pengembangan potensi berkaitan dengan performansi, namun performansi memerlukan nilai-nilai yang disebut sebagai akhlak dan moral karakter.

Dalam mengembangkan bakatnya, anak-anak perlu diingatkan dan diteladankan dengan nilai-nilai dalam keyakinannya (Al Islam) agar perannya bermanfaat dan rahmat atau menjadi akhlak mulia.

Setiap keluarga memiliki kemerdekaan untuk menentukan dan mengejar mimpinya, termasuk dalam hal pendidikan.

"Semangat belajar & bertumbuh bersama, saling menginspirasi dalam kebaikan"

Disusun Oleh:
 Tim Fasilitator Nasional HEbAT Community


☘🌹☘🌹☘🌹☘🌹☘🌹☘🌹☘

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi Pokok 1 - Apa dan Bagaimana Home Education"

Posting Komentar