*Materi Pokok* 3⃣
*Fitrah Orangtua (Keayahbundaan)*
Penulis :
Ust. Adriano Rusfi, Psi
"Tetap optimis, karena Allah telah menginstall parenting pada tiap fitrah ayahbunda."
Bahkan pada tiap ayahbunda parenting yang diinstall pun berbeda-beda. Begitulah hebatnya ilmu Allah.
Selain belajar tentang fitrah anak, mari belajar fitrah ayahbunda. Karena yang paling ahli mendidik anak bukanlah saya, tapi ayahbunda mereka.
Fitrah ayah dan fitrah bunda adalah karakter-karakter yang Allah lekatkan pada mereka, yang mempengaruhi perilaku dan pola asuh mereka terhadap anak-anak mereka.
Fitrah ayahbunda itu minimal ada tiga :
Pertama, fitrah sebagai manusia biasa yang punya kebutuhan, kelebihan, kelemahan, kegembiraan, keletihan, emosi dan sebagainya. Jadi, dalam pendidikan anak perlu disadari bahwa : ayahbunda juga manusia, bukan robot parenting
Kedua, fitrah sebagai laki-laki dan perempuan, yang wujud dalam maskulinitas dan femininitas. Sehingga, dalam pengasuhan dan pendidikannya ayah dan bunda harus berbasis pada karakternya sebagai laki-laki dan perempuan.
Ketiga, fitrah sebagai orangtua bagi anak-anaknya, yang memiliki hak, kewenangan dan kewajiban atas anak-anak. Mereka bukan hanya pengasuh dan pelayan, tapi juga pemimpin dan pengelola.
Jangan sampai teori parenting yang kita pelajari melumpuhkan naluri, intuisi dan firasat parenting kita.
"Minta fatwalah pada hatimu, karena kebajikan adalah apa-apa yang menenteramkan hati" (dari HR: Ahmad 4/227-228)
Mereka-mereka yang terbiasa dengan amalan nafilah (sunnah), maka Allah akan menjadi mata, telinga, tangan dan kaki, yang dengannya di melihat, mendengar, bekerja dan berjalan (dari Hadits Qudsi)
Belakangan kita agak mengabaikan dan kurang mempertajam firasat. Padahal Rasulullah SAW bersabda :
"Hati-hatilah dengan firasat mu'min. Sesungguhnya ia melihat dengan cahaya Allah"
Parenting yang baik adalah parenting yang mampu meningkatkan kepercayaan diri para Ayahbunda untuk mendidik anak-anaknya sendiri berdasarkan fitrah pendidikan.
Parenting yang buruk adalah parenting yang membuat Ayahunda tergantung kepada para mentor parenting dalam mendidik anak-anaknya.
Jika ditanyakan kepada saya "apa modal yang terbaik dalam parenting?", maka saya akan mengatakan modal terbaik dalam parenting adalah cinta dan ketulusan.
Sebagai Ayahbunda dengan segala kelemahannya, maka kita pasti akan melakukan sejumlah kesalahan dalam mendidik anak-anak kita. Namun, cinta dan ketulusan akan mengkoreksi segala kelemahan dan kesalahan tersebut.
Sungguh, andai kita hanya mengandalkan kemampuan kita saja dalam mendidik anak-anak kita, tentulah anak-anak kita akan tumbuh menjadi generasi yang kacau dan durhaka.
Namun, Allah tak pernah tidur mengintervensi dan memperbaiki segala kelemahan dan kesalahan kita dalam mendidik anak-anak kita.
Maka setiap malam sebelum tidur bermohonlah kepada Allah agar Ia mendidik anak-anak kita, serta mengkoreksi segala kesalahan dan kelemahan kita.
Bashirah dalam hal apapun lahir dari totalitas, dedikasi dan kepedulian yang tinggi terhadap segala hal yang akan kita tangani.
Allah telah berjanji bahwa orang-orang yang total dan dedikatif dalam menangani segala hal, maka Allah akan menunjukkan banyak jalan baginya. Dan mereka mereka yang telah menjual dirinya kepada Allah, diantaranya melalui pendidikan bagi anak-anaknya, maka Allah akan menjadi penyantun baginya.
Sahabat, Tentang cara mempertajam bashirah saya sudah menyampaikannya di atas
Salah satu indikatornya adalah : jika hati kita tenteram untuk melaksanakan sesuatu terhadap anak-anak kita, walaupun itu bertentangan dengan sejumlah teori parenting, maka sesungguhnya ketentraman hati itu adalah pertanda dari bashirah Islamiyah.
Bashirah Islamiyah itu bukan hanya menjadi hak prerogatif dari orang-orang yang memiliki tingkat keimanan tertentu saja, karena sesungguhnya Allah tidak pernah kikir memberikan ilham-ilhamNya kepada siapa saja.
Bahkan ilham dari Allah Ia berikan terhadap orang kafir sekalipun. Makanya tak mengherankan jika kreasi iptek banyak Allah ilhamkan kepada orang-orang kafir.
Jadi jangan pernah merasa tak cukup bertaqwa untuk bertanya pada hati. Allah tidak se selektif yang kita bayangkan. Kasih-sayangNya jauh melampaui angan-angan paling optimis kita
Sahabat, Jauhi hal-hal yang meragukan, lakukan hal-hal yang hati kita yakin
Yakin itu bermula dari ilmu yang melahirkan pemahaman. Jika sebuah ilmu justru melahirkan keraguan dan ketidakpercayaan diri, maka ilmu itu harus dijauhi
Ragu dan waswas itu datang dari syaithan. Obatnya adalah ilmu dan ta'awudz
🔰🎯🔰🎯🔰🎯🔰🎯🔰
Disusun kembali oleh Tim Fasilitator HEbAT Community
---------------------------------------------
0 Response to "Materi Pokok 3 - Fitrah Orangtua (Keayahbundaan)*"
Posting Komentar